Kalau kau kembali mengantar bayanganku kesini
tak perlu teriak memanggil namaku di pintu
aku masih ingat irama derap langkahmu
Kalau kau kembali mengantar bayanganku kesini
akan ‘ku jamu dengan sepotong roti dan segelas susu
dari benih-benih masa lalu yang tumbuh mengakar dalam tubuh
serupa jaring laba-laba yang menggerayangi pohon randu
Kalau kau kembali mengantar bayanganku kesini
sudah ‘ku sediakan udara yang cukup untuk kita hela bersama
sambil duduk di sebelah unggun sembari cerita
mengenang romansa sewangi cuka
lalu takkan kita ingat lagi jutaan detik saat kita di lain tanah
Kalau kau kembali mengantar bayanganku kesini
kau boleh duduk di kursi atau bersila di ruang tengah
sambil membaca, sementara aku akan mengucap mantra
penarik pesona agar bayanganku kembali melekat di kepala
dan akan kupasang sebingkai cermin mewah
untuk kita saling berbagi ruah
Kalau kau kembali mengantar bayanganku kesini
telah kupesan sehelai langit malam untuk digelar di loteng kamar
beserta seuntai bintang yang akan berpendar
menemani malam yang tidak akan beranjak pagi
karena fajar sudah ku kukubur dalam peti
dan kau takkan bisa pergi lagi karena
akan kubakar seluruh pintu dan jendela
22 Maret 2016
Comments
Post a Comment