Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Membaca Yuval Noah Harari

Oleh ST SULARTO  Kompas, 26 Oktober 2019  Yuval Noah Harari (sumber: wikipedia) Membaca tiga buku ”raksasa” karya Yuval Noah Harari (43) butuh waktu ekstra. Tidak bisa dibaca sambil lalu. Layak disebut ”raksasa” bukan hanya karena halamannya tebal, padat data, dan kelancaran bertutur yang menarik, melainkan terutama pada gagasan-gagasan provokatifnya. Melalui tiga buku yang ditulisnya itu, terutama buku Sapiens dan Homo Deus, Harari menjungkirbalikkan dalil-dalil ilmiah ataupun keyakinan agama yang selama ini sudah ditabalkan sebagai kebenaran di kalangan agama Yahudi dan Kristen. Ketika buku Sapiens terbit pertama pada tahun 2011 dalam edisi bahasa Ibrani, buku itu sempat membuat heboh. Sementara Sapiens dalam versi bahasa Indonesia terbit enam tahun kemudian, yakni pada tahun 2017 setebal 526 halaman. Buku itu mendapat sambutan hangat masyarakat. Belum genap dua tahun sejak kemunculannya yang pertama, Sapiens sudah cetak ulang delapan kali, sehingga penerbit Kepu

NYANYIAN PAGI, SYLVIA PLATH

Cinta membawamu pergi seperti arloji emas yang tambun Seorang bidan menampar telapak kakimu dan tangismu yang polos mengambil beberapa tempat kosong Suara kita bergema. Membesarkan kedatanganmu. Sebuah patung yang baru. Di dalam sebuah museum yang berangin, kau telanjang Bayang - bayang kita terselamatkan. Kita berdiri telanjang bulat seperti dinding.

Menelusuri Sejarah Manusia dalam Bedil, Kuman dan Baja (Guns, Germs & Steel)

sumber gambar: gramedia.com “Kenapa kalian orang kulit putih membuat begitu banyak barang berharga dan membawanya ke Papua, tapi kami orang kulit hitam memiliki begitu sedikit barang berharga milik sendiri?” “Mengapa peradaban dunia didominasi oleh orang-orangkulit putih   Eropa, bukan oleh orang-orang suku Aborigin Australia atau orang kulit hitam Afrika? Mengapa Inggris, Jerman dan negara Eropa lainnya lebih maju daripada Kenya atau Papua New Guinea?” Itu adalah beberapa pertanyaan yang menjadi alasan utama kenapa buku ini, Bedil, Kuman & Baja (BKB), ditulis oleh Jared Diamond, seorang polymath dan professor Geografi di UCLA. Pertanyaan pertama diajukan oleh Yali, seorang Papua yang ia kenal sewaktu melakukan penelitian evolusi burung di pedalaman Papua. Sehingga bab pertama buku ini diberi judul Pertanyaan Yali, dan dari pertanyaan inilah semua bermula. Jared Diamond, dengan latar belakang keilmuan yang begitu luas, mulai dari geografi, evolusi biologi, antr

7+1 buku terbaik 2018

  Ada banyak peristiwa penting dalam dunia literasi yang terjadi di sepanjang tahun 2018. Buku-buku baru yang menarik dan mencuri perhatian terlahir dari rahim para penulis, fiksi maupun non-fiksi, menambah-nambah tumpukan To Read di rak buku pembaca. Namun, tahun 2018 adalah tahun paling tidak produktif bagi saya, dalam hal baca dan menulis. Sepanjang tahun Anjing Tanah itu saya hanya mampu menyelesaikan sekitar 30-an buku, baik cetak dan elektronik. Tulisan pun demikian. Tidak banyak tulisan-tulisan baru yang saya terbitkan di blog ini, maupun target menulis yang lain. Mungkin terlalu banyak waktu saya habiskan buat scroll timeline sosmed  ataustalkingsosmedmantan.  Begitulah. Meski demikian, dari 30-an buku yang saya baca, baik fiksi maupun non-fiksi, saya mendapatkan pengalaman membaca yang tidak kalah menarik dan berharga dibanding tahun-tahun lampau. Berikut adalah buku-buku terbaik yang saya baca sepanjang 2018. Diurutkan secara acak, fiksi dan non-fiksi.