“All things are subject to interpretation. Whichever interpretation prevails at a given time is a function of power and not truth.” (Friedrich Nietzsche) Dalam beberapa pekan terakhir saya agak malas membuka akun media sosial. Kalaupun harus memantau twitter dan membuka inbox facebook untuk membalas pesan-pesan dari para fans (anggaplah seperti itu J ), saya melakukannya dengan secepat kilat. Sebisa mungkin saya langsung memilih pesan masuk tanpa harus melihat timeline . Bagaimana tidak, timeline media sosial akhir-akhir ini dipenuhi makian, cacian dan cercaan terkait masalah Ahok dalam Pilkada Jakarta dan perkataan bliau yang dianggap sebagai penistaan agama oleh sebagian kalangan. Meski sebagian orang-orang yang mengecam pun hanya melihat cuplikan pendek sekian menit pidato sambutan bliau, atau malah tanpa pernah melihat cuplikan video tersebut. Genderang perang sepertinya telah ditabuh. Dua kubu yang pro dan kontra ramai-ramai saling berebut mengisi linimasa de...
Pedestrian - Bibliophile - Wanderer - Omnireader - Herbivore - I eat more paper than food