/1/
Kita pernah menjadi sepasang patung
disini, menyurukkan kepala
diantara tumpukan buku-buku sambil bercengkrama. Aroma tubuhmu
selalu menjadi udara wangi yang kuhirup guna mengisi rongga jantung.
diantara tumpukan buku-buku sambil bercengkrama. Aroma tubuhmu
selalu menjadi udara wangi yang kuhirup guna mengisi rongga jantung.
Terkadang kita senang memperalat
kata-kata agar terasa manis di lidah.
Sambil mendengar kau membacakan puisi Wislawa Szymborska.
Sambil mendengar kau membacakan puisi Wislawa Szymborska.
Kita memelihara renjana dalam dada,
dan membiarkan galon yang kosong
mengisi dirinya sendiri dengan air dari tawa kita,
atau mengacuhkan suara tetangga yang sedang bertengkar.
Dunia milik mereka, tapi waktu sepenuhnya punya kita.
mengisi dirinya sendiri dengan air dari tawa kita,
atau mengacuhkan suara tetangga yang sedang bertengkar.
Dunia milik mereka, tapi waktu sepenuhnya punya kita.
/2/
Setelah kau hilang pada senja
sewarna teh lemon di balik anak tangga
menuju jalan raya. Aku mulai terbiasa bercengkrama dengan hening yang bening.
menuju jalan raya. Aku mulai terbiasa bercengkrama dengan hening yang bening.
Tumpukan buku menjadi kawan setia mengeja
waktu,
sambil mengangkat kepala menjauh dari
kenangan
yang masih menggenang di atas bangku.
yang masih menggenang di atas bangku.
Aku masih disini seperti pintu, dingin
dan menunggu.
Mengingat segala perihal yang
pernah lalu kemudian menjadi perih.
Namun aku tidak setabah hujan bulan
Juni milik Sapardi.
Dalam kesendirian, masih kuharap seutas kabar tentang dirimu.
Meski pada akhirnya pagi menyapa
hari tanpa permisi lalu pergi.
Mungkin malam di tempatmu terlalu
dingin, hingga hatimu
terlalu beku untuk sebuah rindu.
terlalu beku untuk sebuah rindu.
/3/
Kelak aku tak sudi membiarkan
seseorang memasuki mimpi.
Apalagi sembari melingkarkan lengan
di bahuku,
yang membuatku lupa melingkari tanggal pada kalender.
yang membuatku lupa melingkari tanggal pada kalender.
Aku sekarang paham, ucapan selamat
tinggal adalah penyangkalan
atas keterpisahan yang panjang dan dalam.
atas keterpisahan yang panjang dan dalam.
Bagiku cukup, kesunyian kutitipkan
pada bayanganmu yang membeku
di antara rak buku.
Juli 2016
Pertama tayang di Kompasiana untuk event Bulan Kemanusiaan RTC (Rumpies The Club)
aseek
ReplyDelete