Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Eksistensi, Absurditas dan Paradoks dalam Aib dan Martabat

Detail Buku Judul: AIB DAN MARTABAT Judul asli: Genanse og verdighet Penulis: Dag Solstad Penerjemah: Irwan Syahrir Penerbit: Marjin Kiri Tebal: 138 hlm Cetakan: I, April 2016 Harga: Rp 45.000,- “Jika kau membongkar kebohongan hidup dari orang kebanyakan, maka kau telah merampas juga kebahagiaanya.”(Henrik Ibsen) Sebagian orang meyakini bahwa hidup dimulai ketika manusia berumur 40 tahun, seiring dengan itu dan masa-masa setelahnya, manusia kebanyakan akan mengalami krisis paruh baya atau bahasa populernya mid-life crisis. Secara teori psikologi, sebenarnya yang terjadi bukanlah sekonyong-konyong seperti itu, namun rentang periode umur setelahnya adalah masa dimana manusia mengalami transisi menuju kemapanan. Pada masa itu manusia mencoba merefleksikan kehidupan yang telah dijalaninya dan mempertanyakan kembali eksistensi dan pencapaiannya. Pikiran manusia tergiring pada pertanyaan-pertanyaan absurd dan melihat kembali paradigma kebahagiaan. Elliot Jaques, seo

Potret Seksualitas Dan Intimidasi Politik Dalam Ronggeng Dukuh Paruk

Dulu Srintil sangat percaya bahwa penghayatan versi ronggeng lebih unggul karena tiadanya tertib susila, sehingga wilayah penghayatannya adalah kelelakian secara umum, bukan kelelakian dalam diri seorang lelaki tertentu.  Karenanya dulu Srintil yakin menjadi seorang ronggeng lebih terhormat daripada menjadi seorang perempuan somahan.  —Ronggeng Dukuh Paruk. Dukuh Paruk adalah pedukuhan terpencil di pedalaman Jawa. Dalam roman karya Ahmad Tohari ini, tergambarkan dengan jelas sisi-sisi kehidupan rakyat jelata pada masa tahun 1960an, dan pergesekannya dengan kedigdayaan politik pada pergolakan pergantian penguasa pada 1965 dan setelahnya. Novel ini merupakan trilogi dari tiga novel: Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dini Hari (1985) dan Jantera Bianglala (1986). Kemudian diterbitkan ulang dalam satu kesatuan Ronggeng Dukuh Paruk pada 2003 dengan memasukkan kembali bagian-bagian yang disensor pada zaman orde baru.  Tokoh sentral dalam cerita ini adalah Srinti